Kata seks merupakan kalimat yang sebenarnya positif tapi terkadang banyak menyalah artikan hal tersebut karena bahasa seks ironis dengan unsur porno padahal tidak dan jauh porno adalah bagian dari seks, seks secara medis adalah kesehatan terkait didalamnya banyak sekali tentang kesehatan tapi mengapa semua di satukan menjadi kaverisasi bahasa yang sangat miring mungkin karena banyak mengkonsumsi tontonan perusak otak. Dewasa ini bermunculan ide bagaimanakah agar istilah seks diluruskan seperti dengan diproklamirkannya pendidikan seks (sex educations) semuanya adalah konsep yang dilakukan yang bertujuan untuk meluruskan makna sekaligus penempatan seks yang positif dan haq ini terjadi karena banyaknya penyalah gunaan seks yang semestinya.

Selagi manuasia masih ada nafsu di dalam siftnya seks tidak dapat dimusnahkan, jadi seks adalah harga mati bisa di artikan seks mengikuti perkembangan zaman, sebenarnya ini bukan hal yang tabuh tetapi terkadang orang masih banyak yang malu dalam mengatakan seks khususnya adat ketimuran yang lebih khususnya di Indonesia yang masih terjaga dari seks bebas secara merata walaupun ada beberapa titik atau komunitas yang melakukan hal tersebut, beda dengan dibarat seks adalah hak dasar (hak asasi manusia) seperti lesbi asalkan dilatar belakangi suka sama suka, menurut saya itu kurang dan sama sekali tidak mendasar atas alasan itu karena pada prinshipnya manusia diciptaklan Tuhan itu berpasang-pasangan berarti kita sudah memiki pasangan meskipun kita tidak mencari, tetapi kita diberikan akal dan fikiran serta anggota tubuh itu adalah untuk berusaha.. nah dengan begitu kita bisa memungsikan semua apa yang kita milki. Kita sambungkan soal ini pada massalah seks bahasa berpasang pasangan sama dengan kita mencari passangan karena kita dikaruniani seperangkat anggota tubuh terlebih diberikan akal oleh Tuhan, mencari pasang sebenarnya pasangan sudah disediakan oleh Tuhan hanya kita perlu menggunakan karunia yang kita terima dengan sekemampuan kita (usaha) asal jangan jajan pada wanita malam. Jika menjari pasangan dengan sekeinginan kita sama dengan itu tidak menggunakan fikiran jernih kita tetapi nafsu,

Zaman yang semakin mengarah kepada kedekatan hancurnya peradaban dan akan tibanya hari akhir semua itu dilakukan oleh tangan-tangan yang tidak menggunakan akal positifnya, masalah seks dijadikan landasan atas kesukaan ini jelas melenceng dari nilai norma dan bertolak belakang dengan arti positif sebenarnya, sistem yang berinovasi dan seks dijadikan motiv dalam berkolaborasi dengan sistem tersebut, mengakampanyekan arti yang luruspun menggunakan sistem perkembangan zaman seperti sekarang ini,

Dulu orang sangat canggung untuk berkata seks sekarang sudah tidak tabuh lagi bahkan sudah tercover dalam wadah yang arahnya kurang jelas dan sesat, pelaku seks bebas semestinya sadarkan diri dengan tingkahnya begitu juga para hidung belang yang selalu mencari kesengan diluar rumah tanpa sepengetahuan istrinya,

Post a Comment

Previous Post Next Post