Warung Remang-remang PSK
Jangan sebut aku jablay (jarang dibelay) jangan sebut juga aku wabita penghibur, tetapi secara kebetulan aku dalam menjalani hidup ini mungkin aku harus melalui jalan ini dulu, dan jika ada yang lain aku segera mencari kesibukan lain sebagai pekerja, atau karyawan, atau apapun walaupun hina tetapi akan aku nikmati, jujur saja aku hanya seorang janda beranak satu ditinggal suami sudah 3 (tiga) tahun lamanya, anakku yang masih berusia 4 tahun itu butuh perhatian yang ekstra dan pentingnya ekonomi untuk menghidupi anakku adalah hal utama, tapi semua itu bukanlah alasan bagiku untuk diam dan aku punya prinship tak mau meminta minta pada siapapun karena aku masih punya harga diri.

Setelah lama tidak memiliki kegitan ditambah kebutuhan hidup yang mendesak, sementara di lingkungan sekitar rumah ini aku menjadi tulang punggung, hidup dengan seorang anak kesayangan dan ibu yang hanya berjualan kopi sederhana, membuat aku harus segera mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Oleh karenanya aku tak perlu putus asa, sering ku berfikir dangkal untuk menjual diri, dan itu berkali-kali saya berfikir lantaran keputus asaan dan syukurlah sampai saat ini aku masih kuat menjalani hidup ini. Lama waktu berjalan aku mulai mencari kegiatan di beberapa pekerjaan sederhana, ingin bekerja sebagai karyawan aku terkendala pada ijazahku yang hanya sebatas SD dan pernah duduk di SMP tapi tidak tuntas, saat itu aku bertemu dengan seorang wanita temanku yang menjadi PSK disebuah warung remang-remang, lama berbincang-bincang aku pun diberikanlah sebuah pekerjaan yakni menjaga warung miliknya di sebelah POM bensin, ternyata warung miliknya adalah warung remang-remang.

Berfikir ini itu-ini itu akhirnya akupun mau untuk menjaga warungnya dan kebetulan temanku masih belum mendapatkan karyawati yang diinginkan, aku mencobanya semalam untuk menjaga warung tersebut, ternyata gemetar, deg degan, dan sebagainya lantaran banyak wanita hidung belang yang merayuku, dan untungnya temanku pemilik warung dan berprofesi juga sebagi mucikari menjagaku dan jika ada seseorang yang menggangguku temanku yang melarangnya, setelah berjalan satu minggu syukurlah aku mendapatkan penghasilan yang lumayan, aku dubayar oleh mami (yang temanku sendiri) sehari yakni 100 ribu rupiah maka itu jika ingin bersamaku temui aku di remang-remang warung milik temanku itu jika ada tamu malam hari dan akhirnya jarang orang yang maen kerumah.

Tak terasa sudah 5 bulan saya bekerja, tak sedikitpun saya terpengaruh oleh beberapa tamu yang mengiming-imingi uang untukku, dengan tujuan diajak kencan, temanku selalu menjagaku, dan akhirnya setelah aku sudah mendapatkan pekerjaan baru lewat tamu dai warem tersebut rupanya ada juga yang baik hati, aku bekerja sebagai pelayan restoran seafood dan alkhamdulillah ekonomiku sedikit tertolong. dan temanku berpesan kepadaku untuk mendoakannya agar dia segera bertaubat. baca juga artikel ini Cari Pacar, Cari Teman, atau cari Selingkuhan , Suamiku Jarang Pulang Rumah Istri cantik kesepian , PSK Bandung | Mojang Bandung

Post a Comment

Previous Post Next Post